Senin, 18 Desember 2017

Pengarustamaan Ham

Bekerjasama dengan The Asia Foundation dan Ditjen Badilag Mahkamah Agung Republik Indonesia, Kalijaga Institute for Justice (KIJ) UIN Sunan Kalijaga, dalam dua minggi ini menyelenggarakan Lokakarya Pengarusutamaan HAM (Hak Perempuan dan Anak) bagi para Hakim, pegawai dan Pejabat Kepanitraan dan Kesekretariatan Pengadilan Agama Bantul, Wates dan Kota. Bertempat di Hotel Grand Mercure Yogyakarta, 7-8 Desember2017 untuk hakim dan 14-15 untuk staf, Lokakarya kali ini merupakan rangkaian dari kegiatan yang sama untuk para Hakim Pengadilan Agama, yang diselenggarakan oleh KIJ beberapa waktu yang lalu. Narasumber yang terlibat diantaranya, Dr. Fauzan, Prof. Noorhaidi Hasan, Dr. Mukti Arto, Dr. Ambar Widaningrum dan Dr. Mochamad Sodik.
Lokakarya kali ini sesungguhnya merupakan hasil evaluasi pelatihan hakim yang dilaksanakan oleh Pusat Studi Wanita UIN Sunan Kalijaga sejak tahun 2002 hingga 2013 yang melibatkan 1200 peserta. Adanya perbedaan antara hakim yang telah dan yang belum mengikuti pelatihan, misalnya, membutuhkan adanya upaya advokasi yang berkelanjutan dan pengembangan kelembagaan secara sistematis di Pengadilan Agama. Sebagaimana disampaikan oleh Alimatul Qibtiyah, Ph.D di dalam TOR Kegiatan, selaku Project Coordinator kegiatan ini, advokasi kepada pemangku kewajiban (Duty Bearers), merupakan salah satu upaya penguatan implementasi Hak Asasi Manusia (HAM) dalam masyarakat Muslim Indonesia. Pemangku kewajiban adalah pihak-pihak yang menjalankan tugas pemenuhan hak dari pemilik hak (Rights Holders), baik individu maupun masyarakat. Kegiatan lokakarya ini di maksudkan untuk staf administrasi, panitera dan juru sita di Pengadilan Agama sebagai partner Hakim (Primary Duty Bearers) dalam melaksanakan tugasnya. Para staf ini sangat penting untuk mendapatkan informasi terkait dengan HAM, hak anak dan hak perempuan, system kebijakan, administrasi dan sarana prasarana yang responsive terhadap HAM, hak anak dan hak perempuan.
Dalam sambutannya, Direktur KIJ UIN SunanKalijaga, Dr. Siti Ruhaini Dzuhayatin, MA menyatakan bahwa kesempatan ini merupakan silaturahmi antara kampus khususnya UIN dengan PTA PA, khususnya dalam hal penyelesian masalah yang melibatkan wanita dan anak. Sampai saat ini dunia internasional memberikan perhatian yang besar kepada hak wanita dan anak yang dipandang masih sangat rentan. UIN Sunan Kalijaga memiliki misi untuk mendiseminasikan mandat konstitusi maupun PBB yaitu perlindungan hak wanita dan anak dimana pemerintah tentu tidak dapat memenuhinya sendiri. Oleh karena itu peran kampus dan berbagai lembaga seperti The Asia Foundation dan Pemerintah Denmark begitu dibutuhkan. Pemerintah Denmark begitu tertarik dengan kehidupan masyarakat Muslim di Indonesia yang begitu moderat sehingga ingin mereplikasi di negara mereka. Hal inis ekaligus menjadi peluang untuk mempromosikan local wisdom Islam Indonesia kedunia internasional di saat Islam di Timur Tengah gagal memberikan perdamaian.
Senada dengan Ibu Ruhaini, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Waryono, M.Ag menyampaikan bahwa pelatihan-pelatihan seperti ini selalu menjadi hal yang penting dan membutuhkan perhatian kita, karena persoalan-persoalan HAM khususnya di Indonesia masih tetap menjadi perhatian kita bersama dan harus terus didengungkan. Harapannya setelah agenda ini selesai, para peserta menindaklanjuti dengan menyebarkan kepada masyarakat umum yang mungkin belum berkesempatan memiliki pengetahuan akan hak wanita dan anak. Atau dengan kata lain para peserta menjadi da’i hak azasi manusia. Pelatihan seperti ini merupakan bagian dari update pengetahuan, karena jika ilmu yang kita miliki sekarang sudah tidak relevan, maka akan memicu hal-hal yang tidak diinginkan seperti kesalahan dalam proses peradilan. Apalagi kini potensi-potensi ekstrimis semakin membahayakan masyarakat kita, dimana gerakan ekstrimis tersebut kerap mendiskreditkan dan mendiskriminasi perempuan, bahkan menyingkirka nperempuan dari akses pendidikan, sosial, budaya, ataupun politik. Kepala KPTA Yogyakarta, Drs. M. Said Munji, SH, MH dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa forum ini menjadi momen yang menarik untuk saling bertukar pengalaman agar wawasan kita mengenai HAM khususnya hak perempuan dan anak menajdi semakin kuat.
Selanjutnya, Dr. Hasbi Hasan, MH, Direktur Pembinaan Administrasi BADILAG MA RI, juga menyambut baik diselenggarakan acara ini, karena sesungguhnya reformasi peradilan di Indonesia dimulai dari peradilan agama. Atau dengan kata lain tanpa peradilan agama, maka reformasi bidang peradilan di Indonesia tidak akan pernah terjadi. Salah satu problem terbesar kita adalah mengentaskan identitas hukum khususnya bagi pasangan yang tidak memiliki buku nikah dan anak yang tidak memiliki akta kelahiran. Di Badilag MA RI ada dua grand program yang menjadiprioritas, yaitu kaderisasi dan penguatan kerjasama. Kedepan Peradilan agama harus selalu menjadi lembaga yang responsive dan adaptif pada perkembangan zaman. (Az-Khabib/humas)

Kritik Novel



ANAKLUH BERWAJAH BUMI

Image result for gambar novel anakluh


Penulis : Ugi Agustono
Ugi Agustono J. yang aktif bekerja dan produktif ini menulis aneka naskah. Karyanya: naskah untuk program pendidikan SD, SMP & SMA (2006 – 2007); naskah untuk sosialisasi Mahkamah Konstitusi (2006 – 2007); novel Anakluh Berwajah Bumi (2009) yang difilmkan (2010); aktif di lembaga internasional (2008 – sekarang); script writer movie (2010); riset budaya, pendidikan anak-anak pedalaman Indonesia, dan membuat film dokumenter (2008 – sekarang); lane producer “Anakluh” movie (2010); guest lecture (2010 – sekarang); novel Tenun Biru (2012) (tentang, Dayak, Toraja, Karimunjawa, Bali, Bantar Gebang, Rawa Sampih; novel Konservasi Cenderawasih Papua Zeth Wonggor (2013); novel Lukisan Tanpa Bingkai (2014) (tentang Labuan Bajo, Pulau Komodo, Loh Liang, Rinca, Pink Beach, Wae Rebo, seluruh Kepulauan Raja Ampat); writer and lane producer (sampai sekarang); mempunyai sekolah bahasa Inggris gratis untuk anak-anak dengan ekonomi tidak mampu; berkeliling Indonesia dari pulau ke pulau, mengajar anak-anak di pedalaman, dan belajar budaya. Nataga The Little Dragon adalah karya terbarunya yang mengangkat tokoh binatang asli Indonesia, yaitu komodo dan Pulau Komodo yang diakui sebagai warisan dunia atau natural world heritage oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Novel “ Anakluh berwajah bumi” yang dicetak pada tahun 2010 dengan tebal 170 halaman ini merupakan sebuah karya sastra yang bercerita mengenai kehidupan yang ada disekitar kita yang mungkin terjadi dan dialami oleh orang terdekat kita, orang yang kita cintai, atau bahkan mungkin dari kita sendiri. Tokoh Idayu sebagai pemeran utama dalam novel ini adalah seseorang yang menjadi orang tua tunggal bagi kedua puteri tercintanya. Ia membesarkan kedua puterinya dengan caranya sendiri. Menjadi wanita karier metropolitan yang sangat padat rutinitasnya, tetapi tidak pernah ia mengesampingkan kasih sayang untuk kedua putrinya, Mira dan Kirrei. Namun tak lepas dari itu sesempurna kasih sayang seorang ibu masih belum terasa sempurna jika tidak dipadukan dengan kasih sayang dari sesosok ayah. Mira dan Kirrei tidak pernah mendapatkan kasih sayang oleh seorangayah, karena Idayu ( ibunya) ditinggalkan oleh suaminya selama 18 tahun tanpa sebab. Hingga pada suatu ketika idayu mulai mengenal arti cinta kembali tetapi saat cintanya sudah terlalu besar, Mira mengutarakan isi hatinya bahwa ia menyukai Nando kekasih ibunya. Akhirnya Idayu memilih menginggalkan Jakarta dan memilih Bali untuk melanjutkan hidupnya.
Konflik atau ketegangan batin yang sangat diunggulkan dalam novel ini membuat pembaca seakan tidak percaya bagaimana mungkin seorang anak dan ibu mencintai seseorang yang sama. Selain itu bagaimana Nando menyikapi keduanya dapat menarik pembaca untuk menikmati alur ceritanya hingga selesai, sepetri pada kata,
“ Day, izinkan aku melamarmu sekarang.”
“ Nand, bagaimana dengan Mira: aku sudah berjanji dengan diriku sendiri kalau aku tidak akan menyakiti hatinya.”
Nando hanya diam memandang lembut kekasihnya. Lalu, ia menunduk dalam. Hati Idayu remuk redan oleh cintanya pada Mira dan Nando. Jari tangan mereka masih saling bertaut erat. Suara yang keluar dari bibir Idayu terasa bergetar. “ Akuminta maaf, Nand.”                 ( Ugi Agustono, 2010:170).
            Isi cerita yang tidak monoton menjadi suatu kelebihan tersendiri pada novel ini. Permasalahan atau konflik yang terdapat pada novel ini tidak hanya berkutat pada percintaan segitiga yang dialami oleh Idayu, Nando, dan Mira, tetapi beberapa kejadian seperti kelanjutan pendidikan Kirrei yang lebihtertarik dengan jurnalisnya. Selain itu Mira yang memperjuangkan agar ia diterima di perusahaan pertamina atau Schlumberger. Selain itu berbeda dengan novel lain yang biasanya mengerucut pada akhir cerita kesan menggantung dari akhir cerita malah menjadi keunggulan juga karena pembaca belum dapat menebak pada akhir- akhir cerita dalam novel tersebut sosok Nando memilih siapa antara Idayu kekasihnya ataukah Mira anak kekasihnya yang mencintainya.
            Pemilihan kota Bali sebagai setting utama pada novel  “ Anakluh berwajah bumi”  berbeda dari yang lainnya yaitu nuansa Bali pada senja  yang bisa menghipnotis pembaca seolah- olah pembaca dapat merasakan keindahan dan ketenangan kota Bali. Gambaran kehidupan religius dan kultur budaya masyarakat Bali sangat kental yang saat itu dapat memenangkan hati tokoh Idayu terkemas sangat apik. Selain itu setting yang berada didua tempat yaitu Bali  dan Jakarta, kehidupan idayu yang berkutat pada karernya di Bali  dan kedua anaknya yang menyelesaikan pendidikan di Jakarta tidak membuat pembaca merasa bingung karena dikisahkan secara berpisah.
            Gaya bahasa yang indah, dan mengalir membuat ciri khas yang ditonjolkan dalam novel ini mebuat pembaca tidak jenuh untuk mengikuti alur cerita. Beberapa percakapan Nando dan Idayu yang terkesan sangat romantis ataupun percakapan antara Nando dengan Mira dalam bentuk kasih sayang kepada anak kekasihnya sendiri dalam bentuk pesan singkat melalui media komunikasi handphone ini sangat puitis, seperti : Zuz Mira, diluar ada gerimis... Tak mengapa, Indah berjalan di bawahnya... aku hanya ingin memayungi... senyum selalu manis.. memberi wangi hari menanti. Namun makna pada puisi tersebut menjadi kekurangan novel ini karena tiap pembaca memiliki perbedaan dalam memaknainya. Tetapi lebih dari kekurangan itu dapat tertutupi dengan gaya bahasa yang juga ditonjolkan dalam novel tersebut yaitu percakapan dengan bahasa Bali antara Idayu dengan beberapa tokoh masyarakat bali membuat pembaca merasakan bahasa itu dapat mengalir dan membuat pembaca merasakan seperti sedang berada di Bali, seperti: “ Pagi- pagi de melengok nyen kesambet, Gek Day!” ( pagi- pagi jangan melamun, mbak Day, nanti ada hawa jahat yangg masuk ke pikiran.) “ Matur sukma, Biang.”
Kemudian salah satu hal yang ditonjolkan dalam novel ini adalah beberapa pesan bahwa kita sering menganggap tabu kalau sudah bicara menyangkut nilai- nilai yang berhubungan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat. Sebaliknya, kita sering merasa benar ketika melakukan pelanggaran terhadap norma- norma yang berlaku. Bahkan untuk jujur dengan diri sendiri saja, kadang kita tidak berani. Tapi, bukannya tidak ada orang yang bisa jujur dengan dirinya sendiri. Meski orang- orang seperti itu akan danggap aneh oleh lingkungan sekitarnya. Harapan terbesarnya, kita bisa memulai mencoba jujur dengan diri kita sendiri, memiasakan diri untuk tidak memandang siapapun hanya dari fidik semata dan tidak meganggap remeh siapapun.
Kesimpulan novel “ Anakluh berwajah bumi” merupakan salah satu karya sastra yang baik untuk dibaca, selain alur yang tidak monoton, gaya bahasa yang indah dan yang paling penting adalah amanat yang sangat baik untuk kehidupan kita. Novel ini dapat dibaca oleh remaja hingga dewasa sekalipupun karena selain menghibur novel ini mengajarkan kita akan kejujuran yang saat ini sangat jarang kita temukan atau kita terapkan dalam kehidupan kita.




Mengedepankan Etika dalam Kehidupan



MENGEDEPANKAN ETIKA DALAM KEHIDUPAN
Etika berasal dari bahasa yunani kuno “ethikos” yang berarti timbul dari kebiasaan. Etika merupakan sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Di dalam kamus besar bahasa indonesia diartikan bahwa etika ialah nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut masyarakat.
Beberapa ahli telah mendefinisikan etika diantaranya, Aristoteles mengemukakan etika kedalam dua pengertian yakni Terminius Technicus & Manner and Custom. Terminius Technicus ialah etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua yaitu Manner and Custom ialah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara dan adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang sangat terkait dengan arti “baik & buruk” suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia. Sedangkan menurut Prof. DR. Franz Magnis Suseno, etika merupakan suatu ilmu yang memberikan arahan, acuan dan pijakan kepada tindakan manusia.
Setiap manusia pasti membutuhkan kehadiran orang lain dalam hidupnya. Hal ini karena manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Namun ada manusia yang terkadang berbuat seenaknya kepada orang lain. Padahal dalam hidup ini kita sangat membutuhkan etika agar kita tahu bagaimana menghormati dan menghargai keberadaan orang lain di sekitar kita. Di era modern ini banyak anak muda yang tidak memiliki etika yang baik dalam kehidupan sosial. Mereka seakan tidak menghiraukan bagaimana etika yang baik dalam kehidupan sosial. Misalnya seperti hal-hal di bawah ini:
Ketika melintas di jalan dekat rumah orang lain dan di sana banyak orang yang sedang duduk mengobrol atau sedang melakukan kegiatan lainnya, yang dilakukan anak muda zaman kini hanya melintas seakan-akan tidak ada apa-apa. Mereka tidak menyapa ataupun memberi senyuman. Sangat menyedihkan melihat hal tersebut masih terjadi di masyarakat Indonesia, khususnya Jogja yang selama ini terkenal akan keramahan dan kesopanannya. Etikannya ketika kita melintas hendaknya menyapa atau sekadar memberi senyuman. Peran orang tua sangat diperlukan dalam menyikapi masalah ini. Orang tua dengan tegas harus menasehati anaknya dan mengajarkannya mengenai kesopanan.
Tidak hanya itu, minimnya etika juga terjadi ketika ada orang yang menyalakan radio atau televisi dengan suara yang sangat keras, padahal disampingnya ada tetangga yang sedang jatuh sakit. Hal itu pastinya sangat mengganggu tetangga dan bahkan akan memperburuk sakitnya. Padahal Rasulullah SAW telah bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah dia mengganggu tetangganya.”
Seharusnya sebagai umat islam kita wajib mengikuti sabda Rasulullah, karena itu akan bermanfaat bagi kita maupun bagi orang lain. Lag-lagi peran orang tua sangat diperlukan untuk mengingatkan anaknya. Orang tua hendaknya mengingatkan anaknya jika menyalakan radio atau televisi volumenya secukupnya saja. Yang penting sudah bisa didengar dan tidak terlalu keras. Selain bisa mengganggu tetangga, volume yang keras dapat merusak telinga kita.
            Tidak hanya dalam kehidupan bermasyarakat, minimnya etika juga terjadi di sekolah. Banyak siswa yang sering meninggalkan atau membolos jam pelajaran di sekolah. Hal ini sering dilakukan hanya untuk kegitan yang tidak penting dan tidak berkaitan dengan pelajaran. Seharusnya sebelum kita meninggalkan jam pelajaran, kita izin dahulu kepada guru. Itu merupakan bentuk rasa hormat yang tentunya juga akan dihargai oleh guru. Dalam hal ini gurulah yang seharusnya berperan penting, mengingat ketika di sekolah tenggungjawab orang tua digantikan oleh guru. Guru wajib mendidik dan menanamkan etika yang baik pada siswa. Guru juga bisa memberikan hukuman atau sanksi kepada siswa jika melanggar demi menanamkan etika yang baik pada siswa.
Sebagai manusia yang hidup berdampingan dengan orang lain, kita hendaknya sangat memperhatikan etika. Etika sangat penting baik dalam lingkungan masyarakat maupun sekolah. Dengan etika kita akan mampu menciptakan kehidupan yang baik, nyaman, damai dan tentunya kita tidak akan dibenci masyarakat. Seperti kata pepatah jika kita menghormati orang lain, maka orang lain juga akan menghormati kita.





Surga Indonesia



SURGA INDONESIA YANG BELUM TERJAMAH
Oleh: Rizka Febriyana

1. PENDAHULUAN

Indonesia adalah sebuah negara dengan aneka keragaman mulai dari bahasa, adat istiadat, budaya, kekayaan flora fauna, dan pariwisata. Keindahan pariwisata di Indonesia sudah tidak diragukan lagi, sehingga banyak menarik perhatian masyarakat domestik untuk datang dan menikmati keindahan pariwisata Indonesia atau bahkan masyarakat mancanegara yang datang jauh-jauh sekadar untuk berwisata atau bahkan hanya menikmati keindahan panorama Indonesia. Indonesia disebut juga negara seribu pulau yang terdiri dari setidaknya 1.487 pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke yang dianugerahi berbagai macam keindahan alam yang dapat dijadikan tempat wisata, salah satunya seperti pegunungan, pantai, kawah, keindahan dibawah laut, atau bahkan tempat bersejarah yang dapat menambah pendapatan daerah tersebut. Indonesia seharusnya patut berbangga dengan anugerah keindahan periwisatanya salah satunya adalah Bali. Bali adalah salah satu dari sekian banyak tempat pariwisata di Indonesia, pulau ini memiliki daya tarik tersendiri dimata wisatawan salah satunya dengan keindahan pantainya sehingga wisatawan yang berlibur di pulau ini didominasi oleh wisatawan manca negara yang ingin merasakan berjemur di bawah sinar matahari atau hanya menyempatkan melihat matahari terbit dan terbenam di Pantai Sanur. Pulau Bali adalah salah satu pariwisata di Indonesia yang sudah terkenal diberbagai negara. Dari penghargaan-penghargaan yang telah didapatkan oleh Pulau Bali sudah tidak diragukan lagi tentang potensi pariwisatanya. Bali adalah salah satu potret pariwisata di Indonesia yang dapat mengangkat nama Indonesia di mata Internasional, namun faktanya banyak wisatawan mancanegara yang lebih mengenal Bali dari pada mengenal Indonesia. Bukankan Bali sebagai batu loncatan Indonesia untuk mempromosikan wilayah Indonesia yang lainnya yang mempunyai pariwisata yang juga tidak kalah indahnya dengan Bali? Terus bagaimanakah pariwisata Indonesia yang belum dikenal oleh masyarakat manca negara atau bahkan masyarakat kita juga belum mengetahuinya? Bagaimanakah peranan Pemerintah Daerah mengelola pariwisata yang kita miliki, apakah dengan pemasukan daerah yang didapatkan akan menambah kenyamanan wisatawan dan akan memakmurkan masyarakat daerah setempat?
2. ISI
  Pulau Bali merupakan salah satu pulau yang berada di wilayah Indonesia bagian timur. Anadalan utama dari pulau ini adalah sektor parowisata, namun anehnya mayoritas warga luar negeri lebih kenal Bali daripada Indonesia dan sebagian besar telah berkunjung di Pulau Dewata ini padahal Bali merupakan bagian kecil dari Indonesia yang memiliki julukan negara kepulauan. Hal tersebut terbukti dari sejumlah hasil rating elemen dan produk industri pariwisata dari berbagai daerah terkemuka, sejumlah situs wisata terpopuler TripAdvisor, tabloid mingguan wisata tertua Travel Trade Gazette (TTG), hingga lembaga dan ajang peringkatan destinasi wisata bergengsi World Travel Award (WTA) dalam rating dunia tersebut sejumlah situs memempatkan Pulau Balai sebagai daftar teratas, maupun dalam nominasi dan bahkan menjadi juara dibeberapa kategori. Meskipun ini membanggakan, namun patut disayangkan bahwa Pulau Bali masih lebih terkenal ketimbang negara Indonesia. Penyebutan "Bali" dalam daftar, sering tanpa disertakan Negara Indonesia, hal ini seperti teguran bagi Indonesia.
 Faktor yang dapat mempengaruhi wisatawan asing lebih tertarik dengan Bali jika dibandingkan dengan wilayah Indonesia yang lain seperti Jakarta sebagai Ibukota Indonesia antara lain penduduk Bali yang memiliki sifat yang sangat ramah terhadap semua orang baik wisatawan domestik maupun wisatawan asing hal ini dapat menyenangkan hati para wisatawan atas pelayanan yang telah diberikan. Selain memiliki jiwa keramahan, Bali juga memiliki penduduk yang menjunjung tinggi nilai spiritualitas sehingga dapat membuat kenyamann bagi wisatawan asing berlibur di Pulau Dewata tanpa adanya perbedaan dan berselisih paham. Hal tersebut tampaknya berbeda dengan Ibukota Jakarta yang tingkat keramahtamahan antara warganya kurang hal ini disebabkan karena peduduk Jakarta lebih sibuk dengan kepentingan pribadinya sehinga kurang dalam bersosialisasi antar penduduk, dan penduduk Jakarta juga kurang dalam mengutamakan nilai keagamaan dikarenakan mereka sudah disibukkan dengan kegiatan rutinitas sehari-hari sehingga sering terjadi kesalahpaham antar umat beragama yang seharusnya akan lebih baik jika saling menghargai satu sama lain.
  Di sisi lain pariwisata Indonesia yang terkenal sampai mancanegara ternyata banyak pariwisata yang tidak kalah bagus dengan Bali namun popularitasnya belum setenar Bali.  Sehingga seperti surga yang belum terlihat oleh orang. Wisata seperti pantai, air terjun, situs sejarah dan tempat wisata lain yang berada di suatu daerah kebayakan hanya diketahui oleh warga setempat saja hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya akses jalan yang dipakai masih belum baik, pengelolaan tempatnya belum tertata, dan fasilitas yang terapat di tempat wisata tersebut belum memadai. Namun keberadaan pariwisata yang terkenal dapat menjadi bahan untuk mempromosikan tempat wisata yang belum terkenal seperti pariwisata di Pulau NTB . Peningkatan kunjungan pariwisata ke NTB, terutama di Pulau Lombok, memang tidak lepas dari "limapahan" wisatawan yang berkunjung ke Bali. Salah satu kawasan wisata di NTB adlah Senggigi Tiga Gili dan juga Pulau Moyo masih menjadi bagian promosi Bali. Hal tersebut dikarenakan Salah satu yang dapat dijadikan sebagai penyebab dari kurangnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia adalah pada faktor promosi pariwisatanya. Banyaknya daya tarik wisata di Indonesia masih belum didukung promosi yang maksimal. Sehingga wajar saja jika hanya daerah-daerah yang sudah terkenal saja yang terus mendapat peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara. Sementara daya tarik wisata lainnya yang sebetulnya memiliki potensi wisata sangat bagus, kurang dikenal wisatawan mancanegara karena minimnya promosi. Strategi lain yaitu pembebasan visa di 15 negara, kemudian dilanjutkan dengan 30 negara lainnya melalui perpres 9 Juni lalu dan pembebasan visa untuk 30 negara lagi pada tahun 2016. Dengan pembebasan visa serta promosi maksimal yang tertuju pada daya tarik wisata yang belum terlalu dikenal wisatawan mancanegara, maka diharapkan target 20 Juta wisatawan mancanegara tidak hanya tercapai dari segi jumlah saja, namun juga dari sisi kebermanfaatan yang dirasakan di seluruh destinasi wisata di Indonesia.                                            Dengan kesempurnaan tersebut banyak orang yang beranggapan Indonesia itu merupakan lokasi dimana atlantis berada. Jika kita melihat dari segi ekonomi kreatif, kita akan melihat peluang besar terhampar disana, dengan kekayaan tersebut Indonesia bisa mendapatkan banyak pendapatan dari sektor pariwisata, karena dari sektor pariwisata tersebut banyak hal yang berkaitan yang bisa dikembangkan menjadi usaha untuk mendapatkan keuntungan serta menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia, seperti restoran, penginapan, souvenir, transportasi dan masih banyak lagi.  Berdasarkan data, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara tahun ini akan mencapai 8.637.275 wisman dengan pertumbuhan sebesar 7,37%, dibandingkan tahun 2012 sebanyak 8,04juta wisatawan asing. Tentunya, hal ini merupakan kabar baik bagi dunia pariwisata, sektor ini berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Mentri Pariwisata Kreatif  mengumumkan sejumlah data yang mendukung, antara lain : penerimanaan PDB dari pariwisata pada tahun 2013 mencapai Rp347,35 triliun, serta kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap PDB yang mencapai Rp641, 82 triliun. Sementara itu, penyerapan tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif tercatat sebanyak 11,87 juta orang (10,72%). Hal tersebut membuktikan sektor pariwisata Indonesia sebgai pentumbang devisa negara dan membuka banyak lapangan kerja sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang tentu saja berdampak baik untuk kesejahteraan masyarakat.  Dari permasalahan-permasalahan pariwisata Indnesia tersebut dapat kita perbaiki pariwisata Indonesia dengan cara meningkatkan daya tarik periwisatanya , keeksotisan pariwisata di Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri bagi turis mancanegara. Ada beribu-ribu loka pariwisata di Indonesia nan ditawarkan pada masyarakat dunia. Namun, hingga kinmasih sedikit orang nan mengetahuinya.
Misalnya saja, bila kita menyebut pariwisata di Indonesia di kancah internasional, maka yang ada dalam bayangan mereka ialah Bali. Bagi bagi wisatawan mancanegara, Indonesia ialah Bali dan Bali ialah Indonesia. Padahal, kenyataannya masih banyak pariwisata di Indonesia yang belum mereka ketahui dan tentu saja tak kalah menarik dengan Bali. Memperkenalkan pariwisata di Indonesia pada masyarakat global bukan hanya semata-mata tugas pemerintah, namun juga tugas kita semua. Kita semua tahu, bahwa salah satu bidang nan menyokong devisa negara kita ialah unsur pariwisatanya. Oleh karena itu, tidak salah bila kita semua memikirkan bagaimana cara mempromosikan pariwisata Indonesia pada masyarakat global agar lokasi wisata nan terkenal di Indonesia di mata mereka tak hanya Bali. Disamping itu promosi pariwisata sangat penting yaitu dengan memperkenalkan pariwisata indonesia di mata Nasional dan Internasional. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya mengikuti festival budaya Internasional, menggunakn media online sebagai wahana promosi, dan menjadi duta wisata yang akan berpotensi mengenalkan keindahan pariwisata Indonesia.


KESIMPULAN
              Indonesia terkenal dengan pariwisatanya yang indah, siapa yang tidak kenal dengan salah satu pariwisata di Indonesia yaitu Bali. Bali dengan keindahan pantainya tentu akan menambah pendapatan daerah tersebut. Namun banyak pariwisata Indonesia yang belum terjamah, ini adalah tugas dari pemerintah Indonesia dan juga masyarakat setempat untuk membuat pariwisata tersebut dapat dilihat oleh wisatawan luar dan dapat meningkatkan potensi dari daerah tersebut. dan dapat meningkatkan kepopuleran Indonesia di mata Internasional.
           
Daftar Pustaka
http://www.binasyifa.com/889/27/26/promosi-pariwisata-indonesia-berikut-ini-ialah-cara-cara-nan-dapat-dilakukan-oleh-kita-dalam-rangka-mempromosikan-pariwisata-di-indonesia-pada-masyarakat-dunia-1-bangga-dengan-pariwisata-indonesia-tak-mungkin-kita-mempromosikan-pariwisata-di-ind.htm
http://asyharnotes.blogspot.co.id/2014/11/pengaruh-sektor-pariwisata-terhadap.html


Pengarustamaan Ham

Bekerjasama dengan The Asia Foundation dan Ditjen Badilag Mahkamah Agung Republik Indonesia, Kalijaga Institute for Justice (KIJ) UIN Su...